Kecerdasan Emosional (Mata Kuliah Personality Development)

Apa itu Kecerdasan Emosi/Emotional Intelligence (EI) ?

Menurut Cooper dan Sawaf (1999) kecerdasan emosi adalah kemampuan merasakan, memahami dan secara efektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi, informasi, koreksi dan pengaruh yang manusiawi. Kecerdasan emosi menuntut penilikan perasaan untuk belajar mengakui, menghargai perasaan pada diri dan orang lain serta menanggapinya dengan tepat, menerapkan secara efektif energi emosi dalam kehidupan sehari-hari. Dimana kecerdasan emosi juga merupakan kemampuan untuk menggunakan emosi secara efektif untuk mencapai tujuan untuk membangun produktif dan meraih keberhasilan. (Setiawan, 2001)

Ada lima wilayah utama dalam EI, yakni : mengenali emosi diri, mengendalikan emosi diri, memotivasi diri, mengenali emos orang lain dan membina hubungan dengan orang lain.

Aspek Apa Saja yang Terdapat dalam Kecerdasan Emosi?

Aspek – aspek kecerdasan emosi menurut Rakhmat, 1985 adalah sebagai berikut:

a. Pengelolaan diri

Mengandung arti bagaimana seseorang mengelola diri dan perasaan-perasaan yang dilaminya.

b. Kemampuan untuk memotivasi diri

Kemampuan ini berguna untuk mencapai tujuan jangka panjang, mengatasi setiap kesulitan yang dialami bahkan untuk melegakan kegagalan yang terjadi.

c. Empati

Empati ini dibangun dari kesadaran diri dan dengan memposisikan diri senada, serasa dengan emosi orang lain akan membantu anda membaca dan memahami perasaan orang lain tersebut.

d. Ketrampilan sosial

Merupakan ketrampilan yang dapat dipelajari seseorang semenjak kecil mengenai pola-pola berhubungan dengan orang lain.

Apa Saja Faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosi?

Walgito (1993) membagi faktor yang mempengaruhi pesepsi menjadi dua faktor yaitu:

a. Faktor Internal.

Faktor internal adalah apa yang ada dalam diri individu yang mempengaruhi kecerdasan emosinya. Faktor internal ini memiliki dua sumber yaitu segi jasmani dan segi psikologis. Segi jasmani adalah faktor fisik dan kesehatan individu, apabila fisik dan kesehatan seseorang dapat terganggu dapat dimungkinkan mempengaruhi proses kecerdasan emosinya. Segi psikologis mencakup didalamnya pengalaman, perasaan, kemampuan berfikir dan motivasi.

b. Faktor Eksternal.

Faktor ekstemal adalah stimulus dan lingkungan dimana kecerdasan emosi berlangsung. Faktor ekstemal meliputi: 1) Stimulus itu sendiri, kejenuhan stimulus merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam memperlakukan kecerdasan emosi tanpa distorsi dan 2) Lingkungan atau situasi khususnya yang melatarbelakangi proses kecerdasan emosi. Objek lingkungan yang melatarbelakangi merupakan kebulatan yang sangat sulit dipisahkan.

Sementara Goleman (1997) menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional seseorang yaitu:

a) lingkungan keluarga. kehidupan keluarga merupakan sekolah pertama dalam mempelajari emosi; dan

b) lingkungan non keluarga, hal ini yang terkait adalah lingkungan masyarakat dan pendidikan. Kecerdasan emosi ini berkembang sejalan dengan perkembangan fisik dan mental anak. Anak berbakat perlu bantuan untuk mengatasi emosi mereka agar tidak mengganggu proses kreativitas. (Suharman, 2002)

Bagaimana Meningkatkan Kecerdasan Emosi?

  1. Membaca situasi

Dengan memperhatikan situasi sekitar Anda, Anda akan mengetahui apa yang harus dilakukan.

  1. Mendengarkan dan menyimak lawan bicara

Anda yang selalu merasa benar punya kecenderungan untuk tidak mendengarkan kata orang lain. Luangkan waktu untuk melakukannya, maka Anda akan tahu apa yang sebenarnya terjadi.

  1. Siap berkomunikasi

Jurus ini memang paling ampuh. Lakukan selalu komunikasi biar pun pada situasi sulit.

  1. Tak usah takut ditolak

Ada kalanya orang ragu-ragu bertindak karena takut ditolak orang lain. Sebelum berinisiatif, sebenarnya Anda cuma punya 2 pilihan: diterima atau ditolak. Jadi, siapkan saja diri Anda. Yang penting, usaha.

  1. Mencoba berempati

EQ tinggi biasanya didapati pada orang-orang yang mampu berempati atau bisa mengerti situasi yang dihadapi orang lain. Caranya, apalagi kalau bukan mendengarkan dengan baik ?

  1. Pandai memilih prioritas

Ini perlu supaya Anda bisa memilih pekerjaan apa yang mendesak, dan apa yang bisa ditunda.

  1. Siap mental

Sikap mental tempe itu sudah ketinggalan zaman. Situasi apa pun yang akan dihadapi, Anda mesti menyiapkan mental sebelumnya. Ingat, tak ada kesukaran yang tak bisa ditangani. Paling tidak, Anda sudah berusaha.

  1. Ungkapkan lewat kata-kata

Bagaimana orang bisa membaca pikiran Anda kalau Anda diam seribu bahasa? Ungkapkan pikiran Anda lewat kata-kata yang jelas.

  1. Bersikap rasional

Betul, kecerdasan emosi berhubungan dengan perasaan. Tapi, tetap memerlukan pola pikir yang rasional, apa lagi dalam pekerjaan.

  1. Fokus

Konsentrasikan diri Anda pada suatu masalah yang perlu mendapat perhatian. Jangan memaksa diri melakukannya dalam 4-5 masalah secara bersamaan. Dua atau 3 mungkin masih bisa ditangani, tapi lebih dari itu, Anda bisa kehabisan energi.

Referensi

Hannie. Kecerdasan Emosi Mindscape Learning & Research Center. http://www.mindscapecenter.com

http://psikologi.infogue.com/kecerdasan_emosi

Maryati, Ika. 2008. Hubungan Antara Kecerdasan Emosi dan Keyakinan Diri (Self-Efficiacy) dengan Kreativitas pada Siswa Akselerasi. Skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Schilling, Dianne dkk. 2004. Teen Success Handbook. Bandung: DAR! Mizan

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar